Hukum Mendel 2

Hukum Mendel II adalah mengenai Pengelompokan Gen Secara Bebas (“Independent assortment of genes”) dan dikenal juga dengan Hukum Asortasi. Hukum ini berlaku ketika terjadi pembentukan gamet (peristiwa Meiosis) dimana gen sealel memisah secara bebas (tidak saling mempengaruhi) pergi ke masing-masing kutub. Dasar hukum Mendel II adalah penyilangan dari individu yang memiliki 2 atau lebih karakter beda (=dihibrid atau polihibrid). Bila ada 2 pasang gen A-a dan B-b pada awal meiosis. Maka pada akhir meiosis akan terbentuk 4 macam gamet yaitu AB, ab, Ab dan aB. Gamet AB dan gamet ab disebut memiliki kombinasi/pengelompokan asli (=kombinasi parental). Sedangkan gamet Ab dan gamet aB disebut memiliki kombinasi/pengelompokan baru (=rekombinan). Disinilah berlakunya Hukum Mendel II yaitu saat terjadinya meiosis pada gametogonium yang memiliki genotipe double-heterozigot, triple heterozigot, dst.

Bila pasangan gen parental dihibrid adalah AABB dan aabb maka pasangan F1-nya adalah AaBb (double-heterozigot) dengan macam gamet F1 adalah AB, Ab, aB dan ab. Kombinasi fenotipe F1 adalah 4 kelas. Bila F1 disilang inter-se maka F2-nya adalah 4 x 4 kolom = 16. Bila pasangan gen parental trihibrid adalah AABBCC dan aabbcc maka pasangan F1-nya adalah AaBbCc (triple-heterozigot) dengan macam gamet F1 adalah ABC,Abc, AbC, Abc, aBC, aBc, abC dan abc. Ratio gamet F1 pada perkawinan trihibrid adalah 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1, artinya kesempatan untuk berasortasi antara ketiga gen dengan alel masing-masing adalah sama. Bila F1 disilang inter-se maka F2-nya adalah 8 x 8 kolom = 64. Dapat pula menggunakan cara “Garis Garpu” .

Gambar 2. Bagian-bagian kromosom

Untuk memudahkan anda untuk mengerti mengenai jumlah gamet akan timbul pada perkawinan mono, di, tri, polihibrid maka gunakanlah “rumus macam/jumlah gamet pada hibrid” yaitu 2n, dimana angka 2 menunjukkan bahwa pada setiap pasang alel (karakter berbeda akan terjadi 2 macam gamet. Huruf n menunjukkan jumlah pasangan alel yang heterozigot atau jumlah karakter beda / macam hibrid (jumlah sifat yang terlibat). Sedangkan “Rumus macam/jumlah kombinasi genotipe” adalah 3n.

Gambar 2. Bagian-bagian kromosom

Contoh dihibrid antara lain:

  1. Bulu hitam (C = coloured) pada marmot adalah dominan terhadap bulu putih (c). Bulu kasar (R = rough) pada marmot adalah dominan terhadap bulu halus (r). Genotipe mereka dianggap “murni” artinya double heterozigot sehingga bila F1 kawin inter-se akan didapat ratio genotipe dan fenotipe F2 adalah 9 hitam kasar : 3 hitam halus : 3 putih kasar : 1 putih halus.
  2. Bulu hitam (C = coloured) pada marmot adalah dominan terhadap bulu putih (c). Bulu pendek (L = long) pada marmot adalah dominan terhadap bulu panjang (l). Genotipe mereka dianggap “murni” artinya double heterozigot sehingga bila F1 kawin inter-se akan didapat ratio genotipe dan fenotipe F2 adalah 9 hitam pendek : 3 hitam panjang : 3 putih pendek : 1 putih panjang
  3. Sapi tak bertanduk (P = Bongkol/polled) adalah dominan terhadap sapi bertanduk (p). Warna kulit / bulu sapi yang merah (R = roan) adalah dominan tidak penuh terhadap warna bulu putih (r). Bila F1 kawin inter-se maka ratio fenotipe F2 adalah 3 : 6 : 3 : 1 : 2 : 1
  4. Rambut keriting pada manusia (Kr) adalah dominan terhadap rambut lurus / normal (kr). Kidal (kd) adalah resesif terhadap tangan normal/ kanan (Kd)
0 Responses

Posting Komentar